Monday 8 December 2014

Hati-hati ! Ini Tanda-tanda Gejala Depresi


Merasa tertekan atau depresi dari waktu ke waktu adalah bagian normal dari kehidupan kita. Tapi saat kita terjebak dalam kesedihan atau keputusasaan tanpa henti yang mencegah kita pergi dari rutinitas normal kita. Tahukah kita jika gejala depresi yang dibiarkan terlalu berlarut-larut akan membawa malapetaka untuk kehidupan kita, sangat diperlukannya pengetahuan dini untuk pencegahannya dan penanganannya sebelum terlambat.
Perhatikan tanda-tanda depresi klinis ! Karena diperkirakan sekitar 7% orang dewasa menderita depresi. Sulit bagi orang yang mengalami depresi untuk mengetahui apakah dirinya memiliki penyakit kejiwaan. Berikut beberapa tanda yang menginditasikan bahwa kita sedang mengalami depresi

1. Tidak bahagia walaupun kita melakukan sesuatu yang menyenangkan
Berkumpul bersama teman, jalan-jalan, traveling, atau melakukan hobi kita tetapi aktivitas itu tidak lagi memberikan kesenangan adalah tanda-tanda depresi. Depresi membuat kita apatis terhadap kegiatan atau hobi yang pernah memberi kita sukacita. Depresi mencuri kenikmatan dari kegiatan itu, jadi sebaiknya berhenti melakukan hal atau hobi yang sama, sehingga bisa mencerahkan suasana hati kita.

2. Makan berlebihan atau kurang dari biasanya
Depresi akan meninggalkan nafsu makan. Otak yang sibuk dengan pikiran negatif akan membuat kita lupa untuk makan, malas untuk memasak atau menyiapkan makanan. Di sisi lain terkadang campuran emosi seperti pesimisme tentang masa depan yang membuat kita menjadi rendah diri mengharuskan kita untuk mencoba menenangkan perasaan dengan memakan makanan apapun yang ada di pikiran kita

3. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dari biasanya
Beberapa orang dengan depresi tidur akan merasakan kelelahan sepanjang waktu. Mendapatkan lebih banyak tidur juga merupakan cara untuk melarikan diri dari kesedihan. Berbeda dengan depresi yang menyebabkan insomnia (susah tidur atau gelisah saat ingin tidur). Orang dewasa membutuhkan 7-8 jam per malam untuk beristirahat. Insomnia akan menambah sinyal buruk untuk penyakit yang akan berdatangan. Bila kita tidak mendapatkan jumlah jam tidur yang tepat membuat tubuh tidak bisa disinkronisasikan, sehingga kita lebih lelah dan kurang mampu mengatasi masalah

4. Tidak dapat berkonsentrasi atau fokus
Menyelesaikan atau sekedar melupakan pekerjaan yang dikejar deadline atau pikiran berat lainnya membuat kita merasa pikiran kita seperti gambar kabur yang membuat ketidakjelasan dalam menimbang pilihan dan membuat keputusan. Terlalu mempedulikan kesedihan atau kekosongan pikiran mempengaruhi kepala kita, memori dan keterampilan pengambilan keputusan dalam pekerjaan. Pada akhirnya hal ini akan menghasilkan keputusan yang buruk atau mengambil perilaku beresiko yang tidak sehat.

5. Sensitif terhadap hal sepele
Depresi yang timbul akibat peningkatan, kita mungkin merasa  mudah tersinggung dan mudah murung terhadap hal-hal kecil seperti perkataan seseorang mengenai diri kita. Hal ini disebabkan oleh berat begitu banyak emosi yang berat atau perubahan hormon tidak normal. Ketika orang-orang yang sakit secara fisik cenderung akan lebih sering marah dan kesal dengan mudah, dan itu sama dengan nyeri psikologis merasa tidak enak badan atau dalam keadaan biasa, dan melemahkan kesabaran mereka.
  
6. Merasa rendah diri dan tidak berharga
Jika kita terus-menerus menempatkan diri kita ke bawah, pikiran berulang sepanjang yang menilai diri kita sendiri bahwa “aku tidak cukup baik” atau “aku tidak peduli”. Berbahaya saat kita berpikir seperti itu, menimbulkan kecenderungan memverifikasi sesuatu menjadi hal yang negative dan pada akhirnya membuat kita. Rasa bersalah yang ekstrim untuk hal-hal yang kita bukan tanggung jawab kita (perpisahan, usaha yang mengalami kerugian) akan melubangi diri kita

7. kita berhadapan dengan sakit atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan
Rasa sakit emosional dari depresi yang tidak mendapatkan bantuan berpotensi akan muncul sebagai penyakit fisik, seperti sakit kepala, masalah perut, leher dan punggung, bahkan merasa mual

8. Mudah panik dan cemas
Perasaan luar biasa takut menkitakan gangguan kecemasan. Perasaan cemas sering bertepatan dengan depresi, dan beberapa orang yang depresi mengalami serangan panik. Kecemasan merupakan reaksi yang lebih dari sekedar ketakutan yang normal. Perasaan panik dan obsesif pikiran yang sering muncul dalam gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, keringat yang berlebihan, dan masalah tidur ketika menghadapi masalah. Jika kita merasa cemas luar biasa, pertimbangan untuk konsultasikan kepada dokter.

9. Tingkat energi kita telah mencapai batasnya
Depresi bisa terkait dengan kelesuan akibat dari tidak cukup makan atau tidur terlalu banyak. Tapi selain itu depresi merupakan hasil dari memiliki awan hitam kesedihan atau keputusasaan sepanjang waktu. Berurusan dengan rasa sakit secara emosional kronis akan menghisap energi yang membuat kita lelah untuk menangani tugas-tugas rutin, pekerjaan di kantor dan tanggung jawab keluarga. kita merasa kewalahan dengan kehidupan sehari-hari, bahkan sekedar keluar dari tempat tidur dan mandi menjadi melelahkan. Bila kita selalu lelah dan kelelahan yang merusak hidup kita, saatnya untuk mencari bantuan professional

10. Sibuk dengan pikiran tentang kematian
Memiliki pikiran terus-menerus tentang mengakhiri hidup kita sendiri, bertanya-tanya bagaimana reaksi teman-teman, keluarga, atau seseorang yang sangat berpengaruh terhadap diri kita  jika kita pergi melakukannya. Merenungkan cara  untuk melaksanakan tindakan bunuh diri merupakan indikator kuat bahwa sudah waktunya kita meminta bantuan professional. Karena pikiran ini menimbulkan suatu ancaman langsung terhadap hidup kita, sangat penting untuk mencari bantuan jika kita mengalaminya setiap hari atau hampir setiap hari selama dua minggu.

Ada banyak pemicu depresi seperti trauma, kesedihan, masalah keuangan, dan pengangguran. Jika kita menemukan beberapa tanda gejala depresi sebaiknya kita mendatangi dokter untuk berkonsultasi memecahkan masalah kita.