Saturday 13 December 2014

Askep Diabetes Melitus

Askep diabetes melitus adalah asuhan keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien penderita diabetes melitus untuk memenuhi kebutuhannya secara objektif, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh pasien yang memiliki gejala diabetes melitus. Askep diabetes militus dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan untuk menunjang penatalaksanaan diabetes melitus.

Askep diabetes militus meliputi pengkajian untuk mengetahui apa penyebab seseorang memiliki penyakit diabetes. Berikut urutan pengkajiannya

1. Cek riwayat kesehatan keluarga pasien
Periksalah riwayat keluarga pasien apakah terdapat riwayat keluarganya yang menderita penyakit diabetes sebelumnya. Ketahuilah ciri-ciri penyakit diabetes dan gejala penyakit diabetes yang tidak disadari sebelumnya oleh keluarga pasien sebelumnya itu.

2.Cek riwayat pengobatan pasien
Ketahui informasi tentang berapa lama pasien menderita gejala diabetes melitus, bagaimana penanganan sebelumnya, apa jenis terapi diabetes insulin yang digunakan, bagaimana cara minum obatnya, apakah minum obatnya teratur, dan hal-hal apa saja cara mengobati diabetes yang dilakukan pasien

3. Awasi aktivitas dan istirahat pasien
Cek apakah pasien mengalami keletihan, sulit bergerak atau berjalan, sering kram otot, tonus otot menurun.

4. Cek sirkulasi darahnya
Cek apakah ada riwayat mengalami gejala hipertensi, klaudikasi, kebas, kesemutan, ulkus pada kaki yang penyembuhannya memakan waktu yang lama, takikardi, dan perubahan tekanan darah

5. Cek kejiwaan pasien
Cek apakah pasien mengalami stress berkepanjangan atau ansietas akibat depresi

6. Cek riwayat sistem pengeluaran pasien
Cek apakah pasien mengalami perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ) atau cek juga apakah pasien terkena diare

7. Cek riwayat makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh pasien
Ketahui riwayat kesehatan pasien apakah mengalami anoreksia, mual muntah, penurunan berat badan, tidak mengikuti diet dengan benar, sering haus, penggunaan obat diuretik.

8. Cek beberapa gejala diabetes militus
Tanyakan pengalamannya jika sering pusing, kesemutan, kebas, parestesia,gangguan penglihatan,
nyeri abdomen yang tegang (sedang / berat), kulit kering, gatal, ulkus kulit

Askep diabetes militus meliputi tindakan intervensi keperawatan, yang merupakan tindakan yang dirancang untuk membantu pasien untuk beralih dari tingkat kesehatan saat ini (sakit diabetes) ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan.

1. Penuhi kebutuhan nutrisi pasien 
Penuhilah kebutuhan nutrisi pasien agar dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien dengan tepat dengan tanda keberhasilan berupa berat badan stabil atau penambahan berat badan. Lakukan tindakan intervensi seperti :
  • Timbang dan mencatat berat badan setiap hari
  • Tentukan program diet dan pola makan pasien yang cocok dengan makanan yang dapat dihabiskan atau dibolehkan pasien konsumsi.
  • Catat adanya nyeri abdomen, perut kembung, mual, termasuk muntahan makanan yang belum sempat dicerna. Lalu pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
  • Berikan makanan cair yang mengandung nutrien dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui mulutnya.
  • Libatkan juga keluarga pasien untuk mengawasi makanan yang sesuai dengan indikasi.
  • Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, denyut nadi yang cepat, mudah lapar, keluar keringat dingin, peka terhadap rangsangan (sensitif), cemas, sakit kepala.
  • Kolaborasi dengan dokter dalam melakukan pemeriksaan gula darah dan pemberian pengobatan insulin.
  • Kolaborasi dengan ahli diet.
2. Penuhi kebutuhan cairan pada pasien 
Penuhilah kebutuhan cairan pada pasien sehingga agar dapat pembuktian lewat tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler berkondisi baik, saluaran urin tak tersumbat dan kadar elektrolit dalam batas normal. Lakukan tindakan intervensi seperti :
  • Pantau dan catat tanda-tanda vital seperti adanya perubahan TD ortostatik
  • Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmaul dan kaji frekuensi dan kualitas  pernafasan, penggunaan otot bantu nafas
  • Kaji nadi perifer, turgor kulit, membran mukosa  dan pengisian kapiler
  • Pantau pemasukan cairan. pengeluaran cairan
  • Pertahankan pemberian cairan min 2500 ml/hari atau dalam batas yang dapat ditoleransi oleh jantung
  • Catat hal-hal gangguan pencernaan seperti mual atau muntah dan distensi lambung.
  • Observasi dengan adanya kelelahan fisik yang meningkat, peningkatan BB, edema dan denyut nadi yang tidak teratur
  • Kolaborasi dengan para dokter untuk memberikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, dan selalu pantau hasil pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K).
3. Melihat adanya gangguan integritas kulit pasien
Melihat adanya gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer) agar dapat berkurang atau menunjukkan penyembuhan dengan melihat kondisi perbaikan jaringan pada luka dan tidak terinfeksi. Lakukan tindakan intervensi seperti :
  • Lakukan perawatan jika terdapat luka dan atur frekuensi penggantian pembalut luka
  • Kaji luka dan cek apakah terdapat epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge
  • Kaji nyeri dan tanda vital
  • Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian insulin, medikasi, dan pemberian antibiotik sesuai indikasi.
4. Jagalah pasien dalam aktivitasnya
Mengawasi dan menjaganya selalu untuk meminimalisir resiko terjadi injury atau kecelakaan yang disebabkan oleh penurunan fungsi penglihatan. Lakukan tindakan intervensi seperti :
  • Hindarkan pasien dari lantai yang licin.
  • Gunakan tempat tidur yang rendah.
  • Orientasikan klien dengan ruangan perawatan.
  • Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti dalam ambulasi atau perubahan posisi.