Sunday 7 December 2014

Faktor Untuk Menaikkan Tinggi Badan

Menaikkan tinggi badan saat ini bukan hanya untuk penampilan semata, banyak profesi yang membutuhkan tinggi badan ideal. Tinggi badan bahkan menentukan kita bisa naik suatu wahana atau tidak.
Tinggi badan manusia itu dipengaruhi oleh faktor genetik, gizi, dan faktor lingkungan (kegiatan atau aktifitas).
1. Genetik
Gen yang mempengaruhi tinggi badan seseorang dinamakan HMGA2. Genetik tentang tinggi badan seseorang merupakan pengaruh dari faktor tinggi badan orang tua. Bahkan terdapat rumus untuk memperkirakan tinggi anak berdasarkan tinggi orangtuanya :

Anak laki-laki
 ((Tinggi Ibu cm + Tinggi Ayah cm + 13) / 2)  ± (dikurang/ditambah) 8,5 cm
Anak perempuan
((Tinggi Ibu cm + Tinggi Ayah cm - 13) / 2) ±  (dikurang/ditambah) 8,5 cm

Rumus tersebut tidak mutlak dan merupakan perkiraan, umumnya saat mencapai dewasa kebanyakan anak lebih pendek atau lebih tinggi sekitar 10 cm dari estimasi tersebut. Hasilnya tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti asupan gizi dan nutrisi, serta aktivitas fisik

2. Nutrisi
Tinggi badan menunjukkan kualitas gizi orang tersebut saat masih kecil. Untuk menunjang pertumbuhan yang optimal dibutuhkan vitamin untuk kekuatan tulang yaitu vitamin D, kalsium, dan phospor. Kandungan nutrisi tersebut dapat kita temukan di dalam daging, ayam atau ikan, kerang, cumi, seafood, putih telur, tahu tempe dan kacang-kacangan kering lainnya seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang polong dan sebagainya. Sebenarnya kita perlu suplemen penambah tinggi badan apabila kebutuhan nutrisi sudah cukup.

3. Olahraga
Inilah daftar olah raga yang dapat meninggikan badan : olahraga atletik, lari santai, lompat tali (skipping), basket, renang, badminton dan olahraga lain yang sejenis. Semua olahraga tersebut memberikan beban pada tulang panjang kaki. Tulang dirangsang tumbuh sedikit lagi karena hentakan berat badan. 

Itulah beberapa faktor untuk menaikkan tinggi badan. Lakukanlah olahraga dan perbaikan gizi sedini mungkin karena penambahan tinggi badan hanya dapat dilakukan apabila lempeng pertumbuhan yang terdapat di tulang panjang masih terbuka. Lempeng tersebut terbuka pada saat usia pubertas dan baru akan menutup pada usia 20-21 tahun. Proses pemadatan tulang dewasa akan berhenti sampai usia 35 tahun.